21, Trend Baru Remaja Tasik

Oleh : Dodi Faedlulloh

Beberapa waktu yang lalu saya sempat menulis satu artikel berjudul “Bandungisasi Kota Tasikmalaya” yang dilandasi rencana akan didirikannya bioskop terkemuka 21Cineplex di kotaku tercinta, Tasikmalaya. Seperti yang kita tahu Bioskop 21 (Cineplex 21 Group) adalah jaringan bioskop terbesar di Indonesia, dan merupakan pelopor jaringan cineplex di Indonesia. Gedung tersebut kini telah selesai , berlokasi di Asia Plaza yang notabene merupakan salah satu pusat perbelanjaan modern di Tasikmalaya. Bioskop yang mempunyai empat theater ini beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 5 Februari 2010 telah diresmikan langsung oleh walikota, dan dihari perdana tersebut langsung banyak remaja yang tentu tak menyia-nyiakan waktu tersebut untuk sekedar “merawani” 21.


“Wah Tasik gaya euy !”, kalimat itu yang terucap dari bibir seorang teman perempuan saya. Ya memang “gaya” kini Kotaku, sudah tampil trendy dan cukup gempita. Kini warga Tasik tidak perlu lagi pergi jauh-jauh ke Bandung untuk sekedar menonton film-film baru karena kini di sini juga sudah ada 21. Itu adalah positifnya, namun tidak menutup kemungkinan dampak-dampak negatif justru muncul dari sini, ini akan terjadi bilamana warga Tasik tak mampu menyikapinya dengan bijak yang mengakibatkan warga Tasik (khusunya remaja) untuk hidup dan bersikap lebih konsumtif hanya untuk sekedar menonton film saja. Ya semuanya memang masih tergantung individu masing-masing.

Pada kesempatan kali ini, saya tak akan berbicara banyak , saya hanya ingin sedikit berbagi cerita kepada teman-teman black community yang sesama blogger tentang pengalaman saya. Pada hari minggu (07/02/10) saya iseng mengajak teman untuk ikut “merawani “ 21 yang baru hadir di kotaku. Ternyata benar, setibanya disana, saya yang memakai sepeda motor merasa sulit untuk sekedar memarkirkan motorku karena begitu crowded-nya lahan parkir motor bahkan motor-motor yang diparkirkan sampai melebihi luas lahan parkir motor yang sebenanya.

Remaja Tasik kini sudah mempunyai tempat “mainan” baru. Pada hari itu Asia Plaza sangat begitu penuh oleh para remaja dan tentu tempat tujuan yang paling diminati adalah 21. Saya dan teman saya tiba-tiba saja menjadi komentator dadakan, bagaimana tidak kami melihat perubahan style para remaja Tasik, yang dulu cukup tertutup kini mulai berani buka-bukaan dan bahkan menurut kami pada saat itu tampilan mereka justru banyak yang terkesan memaksakan. Tapi kami tak menyangkal kami menikmatinya.

Saya memesan tiket untuk pukul 14.20 dengan film “The Spy Next Door”, sehubung waktu masih ada satu jam lagi daripada lama menunggu saya dan teman saya memutuskan untuk pergi ke Food Court untuk sekedar hotspotan gratis (saya memang sengaja bawa laptop pada saat itu). Sambil menikmati minuman yang dipesan yang ditemani satu batang rokok djarum black slimz, saya pun membuka akun facebookku. Sungguh terkejutnya ternyata di home facebookku ada beberapa update-an status teman saya yang begitu riangnya karena telah “merawani” 21 Tasik. Kami pun tertawa melihatnya. Sebegitu senangnya ternyata teman-temanku tersebut sampai dituliskan dalam status mereka. Tak apalah itung-itung promosi eksistensi Kota Tasik yang kini tambah tampil trendy dengan 21-nya, secara status facebook bisa dilihat oleh ribuan orang kan?

Tak terasa satu jam berlalu saya pun men-turn off laptopku dan kemudian turun kelantai dua,tempat dimana 21 berada. Dalam perjalanan saya sengaja tidak terlalu terburu-buru karena kembali menjadi komentator dadakan, ya lagi-lagi dikarenakan melihat tingkah laku dan penampilan pengunjung yang kebanyakan remaja begitu cukup berani buka-bukaan dalam pakaiannya. Disela komentar-komentar yang keluar kami pun sering tertawa kecil. Sebelum memasuki theater dua tempat dimana film “The Spy Next Door” diputar saya pun berguman pada diri sendiri, mungkin inilah dampak "positif" adanya 21 di Tasik, dampak positif bagi mata kaum lelaki seperti saya, hehe.

4 komentar:

Bayu Lebond mengatakan...

bismillah...mudah mudahan aman...amankah...?

Bayu Lebond mengatakan...

alhamdulillah...ternyata aman...sekarang baca dulu...

Miawruu mengatakan...

ati2, nonton ke bioskop bisa bikin ketagihan. Apalagi jika filmnya bagus2 dalam satu bulan bisa bokek deh ahahaha

Dodi Faedlulloh mengatakan...

@Bayu Lebond _ terus komentarnya mana ? hehe

@Kucing _ hehe, mkanya dari itu kita musti menjaga diri

 
Creative Commons License
All contens are licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.

Creative Commons [cc] 2011 Dodi Faedlulloh . Style and Layout by Dodi | Bale Adarma