Pendahuluan
Informasi untuk saat ini merupakan sebagian daripada kehidupan manusia yang cukup penting. Hampir seluruh lapisan masyarakat meraskan begitu sangat pentingnya fungsi dari informasi. Lihat saja bisnis dibidang informasi sekarang bisa dikatakan sangat menjanjikan. Kita tak kan pernah bisa luput dari arti penting informasi tersebut, dalam kehidupan sehari-hari saja dapat dilihat dan dirasa bahwasanya sangat jarang untuk saat ini ada orang yang tak bisa lepas dari apa yang namanya televisi, radio, surat kabar ataupun bahkan internet. Setiap orang berburu dan berlomba mencari berita-berita terbaru untuk aktualisasi dirinya.
Semakin hari tentunya aspek teknologi semakin berkembang dan semakin memudahkan manusia dalam pekerjaannya. Dengan adanya semangat globalisasi yang terus menerus menghantui kehidupan manusia tentu perlu ada suatu tindakan yang nyata dalam menindaklanjutinya secara berkelanjutan, tentu jawabnya adalah dengan cara beradaptasi dan menyesesuaikan diri dengan perubahan zaman. Daya saing semakin kompetitif, setiap perusahaaan/organisasi terus berusaha untuk memberi kepuasan kepada konsumennya.
Dunia global sudah ada didepan mata, mau tidak mau, suka tidak suka kita harus siap untuk menghadapinya. Seluruh aspek kehiduan manusia telah tersentuh globalisasi begitu juga dengan kehidupan organisasi dan bisnis. Maka dari itu semua kalangan yang berkecimpung di dunia organisasi ataupun bisnis harus ikut serta dalam kompetisi global tersebut. Suatu organisasi tak kan bisa hidup tanpa adanya penggunaan teknologi informasi. Telepon, faksimili, komputer, dan internet harus bisa menjadi fasilitas utama yang harus dimiliki oleh suatu organisasi.
Tak hanya organisasi bisnis saja yang dituntut untuk menyesuaikan diri dengan globalisasi, dunia administrasi publik pun harus turut serta demi memuaskan seluruh pelanggannya.
Kita musti ingat kembali manfaat awal dan utama dari adanya teknologi informasi yaitu untuk memudahkan manusia dalam beraktifitas. Dampak yang timbul memang tak selamanya selalu positif, dampak negatif yang bisa saja timbul justru menjadi tantangan yang siap-siap kita lawan. Tapi tetap semua itu baik itu dampak positif ataupun juga negatif akan kembali dan sangat tergantung dari kita pemakainya. Yang benar-benar bisa memanfaatkannya tentu akan menuai hasil yang baik begitu juga sebaliknya.
Kebudayaan dan kearifan lokal terkadang berada di posisi yang kontras dengan semangat globalisasi. Budaya lokal mempunyai tantangan cukup berat menghadapi globalisasi, butuh kecermatan yang tepat untuk mengklasifikasi budaya apa saja yang boleh masuk dan cocok untuk bangsa kita. Dunia administrasi publik secara sadar atau tidak akan juga ikut dipengaruhi olehnya, yang dimana administrasi kita mempunyai sistem-sistem yang sesuai dengan budaya ketimuran. Titik masalah bukan pada konvensional atau modernitas tapi cocok kah kiranya cara-cara yang akan kita pakai karena tuntutan globalisasi.
Kepemimpinan dalam suatu administrasi publik sangatlah diperlukan. Tak hanya para pemimpin (pemilik jabatan tertinggi) saja yang harus mempunyai jiwa kepemimpinan, para staff atau bawahan juga harus memiliki dan melaksanakannya. Para administrator harus bekerja dengan baik. Tuntutan globalisasi bukanlah suatu halangan tapi tantangan yang harus dihadapi, corak kepemimpinan yang baik bisa menjadi jawaban yang tepat dalam arus globalisasi.
Globalisasi dan Tuntutannya
Era globalisasi telah berjalan dan terus menerus menuju perubahan yang tiada henti. Hal ini ditandai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan juga teknologi yang begitu pesat. “Siapa yang paling bisa dan pintar menyesuaikan diri pasti dialah yang menang”, kalimat itu yang cukup relevan dengan situasi dan kondisi saat ini dengan kata lain persaingan dan kompetisi yang akan semakin bertambah berat . Dengan itu semua harus menjadi suatu hal “yang diwajibkan” sebuah organisasi untuk menyesuaikan dirinya dengan perkembangan zaman bila tidak ingin ditinggalkan oleh yang lain.
Globalisasi menuntut sebuah organisasi mau tidak mau, suka tidak suka untuk berubah dan berbenah diri. Tak hanya organisasi swasta, organisasi publik pun harus juga ikut berkompetisi untuk merebutkan hati masyarakat sebagi pelanggan. Globalisasi salah satunya ditandai dengan berkembanganya teknologi yang begitu pesat. Adminitrator publik selaku pelaksana harus bisa merubah paradigma lamanya (old belief) dari yang enggan untuk berubah dan biasanya takut menghadapi suatu peubahan untuk lebih adaptif agar tidak ditinggal. Upaya lain dampak dari tuntutan globalisasi terhadap para administrator adalah pengembangan SDM dan knowledge sharing dikalangan karyawan (administrator/birokrat) menjadi sangat penting guna meningkatkan kemampuan manusia untuk menghasilkan inovasi. Mengelola knowledge sebenarnya merupakan bagaimana organisasi mengelola karyawan mereka dari pada berapa lama mereka menghabiskan waktu untuk teknologi informasi.
Globalisasi dalam dunia administrasi publik pasti akan sangat berpengaruh besar. E-government salah satu implikasi dari proses globalisasi yang disisi lain mampu merubah proses-proses dalam bentuk manual menjadi lebih efektif dan efesien.
Seperti diketahui, globalisasi salah satunya ditandai dengan berkembang-pesatnya teknologi informasi dan komunikasi di berbagai aspek kehidupan dan tidak terbatas pada satu tempat dan satu waktu. Globalisasi menjadikan dunia tidak lagi dibatasi secara tegas berdasarkan wilayah teritorial (borderless).
Isu-isu kontemporer semacam good governance, civil society dan demokrasi harus lebih diperhatikan oleh setiap pemerintahan (administrasi publik). Disini dituntut adanya perubahan orientasi lokalnya menjadi bersifat lebih global.
Di era globalisasi, aktor yang bermain bukan hanya negara tetapi melibatkan juga perusahan transnasional (TNCs), bank-bank transnasional (TNBs), lembaga keuangan multilateral (Bank Dunia dan IMF), serta birokrasi perdagangan regional dan global seperti WTO, NAFTA, APEC, ASEAN, dan sebagainya[1]. Dalam kondisi semacam inilah, e-Government kemudian muncul sebagai penghubung antara government to citizens, government to governments dan government to bussiness.
E-government yaitu suatu mekanisme interaksi baru berbentuk modern antara pemerintah dan masyarakat sebagai pelanggan dan para pemangku kepentingan. Teknologi informasi menjadi suatu kewajiban untuk digunakan dalam implementasinya terutama penggunaan lewat akses internet. Tujuannya tiada lain untuk memperbaiki kualitas pelayan publik itu sendiri. Dikaitakan dengan isu good governance, diharapkan dengan adanya e-gov ini dapat mewujudkan konsep-konsep dari good governance itu sendiri. Adapun yang menjadi harapan dan tuntutan dalam konsep good governance yaitu :
1) Memperbaiki kualitas pelayanan publik sebuah kinerja pemerintahan, terutama dalam hal efektivitas dan efisiensi berbagai bidang kehidupan bernegara.
2) Meningkatkan transparansi, kontrol, serta akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan
3) Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah untuk aktivitas sehari-hari.
4) Memberikan peluang pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksi dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
5) Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan publik maupun global.
6) Memberdayakan masyarakat sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan kebijakan publik yang setara dan demokratis [2]
0 komentar:
Posting Komentar