Pekerjaan Setelah Jam Setengah Dua Dini Hari

Oleh : Dodi Faedlulloh

Ini bukan tentang kisah pekerja wiraswasta tubuh yang selalu menjajakan diri saat tengah malam, pun bukan pekerjaan meracik minuman berahkohol di tempat hiburan malam yang juga selalu dilakukan saat tengah malam sampai dini hari atau juga pekerjaan sang dj yang dibayar sangat besar karena kepandaiannya meracik musik untuk menghibur para clubber. (Setelah) Jam setengah dua dini hari, lantas pekerjaan apa yang bisa dilakukan waktu itu kalau bukan pekerjaan-pekerjaan yang telah saya sebutkan pada awal tulisan ini ? Disaat orang lain mungkin sedang terlelap tidur dan terbuai dengan mimpi-mimpi indah mereka justru pergi keluar rumah untuk mencari nafkah. Pekerjaan macam apa itu ?

Jenis pekerjaan ini jujur baru saya ketahui setelah saya resmi mendiami rumah kontrakan yang saya tinggali sekarang di Jalan Safir Blok Q No 1 Perum Griya Sumampir Purwokerto satu setengah tahun yang lalu. Mungkin anda juga sebelumnya telah begitu mengenal jenis pekerjaan ini dan bahkan sering kita lihat disekitar kita, yang sedikit membedakannya hanyalah masalah waktu saja yakni pekerjaan ini dilakukan saat jam setengah dua (lebih beberapa menit) dini hari. Pekerjaan tesebut tiada lain adalah tukang kebersihan komplek. Ya sekali lagi tukang kebersihan kompleks.


Mungkin bagi beberapa orang pekerjaan ini dipandang dan dianggap biasa saja, tapi bagi saya pribadi tidak. Saya justru merasa pekerjaan ini terkesan “berbeda”. Pada awal saya mulai mendiami rumah kontrakan ini, saya merasa cukup terganggu dengan suara yang agak sedikit gaduh dari luar rumah tiap jam setengah dua malam . Tak jarang waktu tidur saya jadi terganggu karena terbangun mendengar suara tersebut. Kebetulan kamar saya begitu dekat dengan jalan jadi akan sangat mudah terdengar bila ada sesuatu yang melintas. Tiga-empat hari kemudian ketika saya terbangun untuk kesekian kalinya,saya pun kemudain iseng dan berinisiatif ingin mengintip sumber suara tersebut. Dibalik jendela kamar saya melihat sesosok lelaki tua yang sedang mendorong gerobak sampah dan mengumpulkan sampah-sampah yang sudah standby di tiap depan rumah. Setelah sampah-sampah yang berada dijalur blok rumah kontrakan saya dimasukan kedalam gerobaknya beliaupun berlalu begitu saja.

Untuk beberapa hari kemudian keisengan saya pun untuk sekedar mengintip dibalik jendela kembali muncul. Lagi, untuk kesekian kalinya ternyata sang pekerja adalah orang yang sama yakni si bapak yang pertama saya lihat beberapa hari yang lalu. Saya begitu menyadari sepenuhnya kalau ini adalah sudah pekerjaannya dan pasti beliau pun akan diberi upah atas hasil pekerjaannya ini. Untuk alasan kenapa harus dilakukan pada dini hari, kali ini saya tidak begitu tahu alasan pastinya dan sedikit mengabaikan saja. Mungkin ini sudah peraturan tetap yang dibuat dan berlaku di kompleks perumahan yang saya tinggali ini. Kali ini Saya mencoba berpikir dari sudut pandang lain tentang pekerjaan dini hari ini. Dari hati yang sangat dalam saya begitu kagum dengan bapak yang belum saya kenal namanya ini. Coba bayangkan, ketika orang lain beristirahat, ketika orang lain terlelap tidur beliau ini malah berkeliling kompleks perumahan ditemani hanya dengan satu gerobaknya saja.

Saya kagum denga kegigihan dan kedisiplinan beliau, hampir setiap saya mendengar suara tersebut jam di handphone-ku selalu menujukan pukul 01.35 wib. Setidaknya ini menunjukan kepada saya bahwa beliau bekerja secara on time dan regular. Para pekerja kantoran saja (apalagi para pegawai negeri) yang secara jadwal masuknya ketika hari masih pagi dan badan juga masih sangat segar-segarnya selalu masih saja banyak yang terlambat (atau memang sengaja melambatkan diri), nah beliau ini mulai bekerja dini hari dimana kendalanya lebih besar selain memang tubuh pasti lebih lemah tentu mata akan terasa lebih mengantuk. Salut !.

Saya menulis ini tiada lain untuk penyemangat , pengingat dan motivasi tersendiri bagi saya pribadi yang tak jarang ketika berproses dan berada ditengah jalan tiba-tiba merasa hampa dan kehilangan fighting spirit yang mengalir dalam tubuh saya.Bagi para black community, baik black car community ,black motor community atau sesama blogger yang tidak sengaja membaca tulisan ini juga diharap bisa mengambil hikmah dan manfaat dari apa yang saya tulis ini. Kiranya saya cukupkan risalah kecil ini, sama sekali tulisan ini tak akan berarti apa-apa kalau hanya dilihat dan dibaca tanpa ada tindakan lanjut dari saya atau bagi anda para pembaca yang menginginkan suatu perubahan dalam kehidupan.

Oh iya setelah satu setengah tahun lebih berlalu, kini saya sudah merasa terbiasa dengan kehadiran beliau. Kini saya tak merasa terganggu walaupun memang tak jarang saya tetap terbangun karena mendengar suara gerobaknya yang melintas. Apalagi untuk beberapa minggu ini saya memang merasa sama sekali tak terganggu oleh suara tersebut karena sayanya sendiri yang baru bisa tidur setelah bapak itu lewat depan kontrakanku. Hehe. []

2 komentar:

Pongky Toding mengatakan...

salut aja ma postingannya
salam djarum black

Dodi Faedlulloh mengatakan...

Terimakasih Mas,semoga bermanfaat.
salam djarum black juga, hehe

 
Creative Commons License
All contens are licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.

Creative Commons [cc] 2011 Dodi Faedlulloh . Style and Layout by Dodi | Bale Adarma