Wisuda dan Sedikit Cerita Setelahnya

Oleh : Dodi Faedlulloh

Hari ini (6/10/2009) adalah wisuda periode pertama yang dilaksanakan Universitas Jendral Soedirman Purwokerto di tahun akademik 2009/2010. Tak seperti biasanya hari ini jalanan begitu sesak dan macet, siang tadi Saya pun terpaksa mengurungkan niat untuk pergi ke Jalan Kampus. Saya langsung berbalik arah dan kembali mencari jalan alternatif. Sambil iseng Saya menyengajakan diri melewati kampus fakultas ekonomi. Betapa penuhnya kampus oleh para wisudawan dan wisudawati. Bersama keluarga, sahabat ataupun sang kekasih melampiaskan kegembiraannya pada siang itu. Euforia kegembiraan dengan melaksanakan salah satu agenda wajib yaitu berfoto ria didepan simbol-simbol yang berkaitan dengan kampus yang mungkin dalam waktu dekat akan segera ditinggalkannya. Untuk kenang-kenangan pastinya.

Wisuda adalah suatu momen yang sangat mengembirakan tentunya, upacara pelepasan sebelum menempuh kehidupan yang lebih rumit lagi. Sedikit melihat faktor historis pra para lulusan ini diwisuda tentu berbagai macam jalan, cara, bentuk dan waktu yang mereka tempuh untuk menyelesaikan kuliahnya. Ada yang berjalan lurus dan tak sedikit yang menempuh jalan berliku dan penuh hambatan untuk sampai ke titik finish (sementara) ini. Ada yang 4 tahun, 5 tahun, 6 tahun ataupun (bahkan) 7 tahun untuk menyelesaikan jenjang akademik di perguruan tinggi ini. Berbagai alasan yang muncul dari yang rasional ataupun bahkan berbau rasionalisasi dari para lulusan. Akan tetapi terasa kurang bijak membicarakan hal tersebut karena Saya sendiri belum lulus dan akan masih banyak tahap dan proses menuju titik itu.

Sebelum wisuda yang dilaksanakan hari Selasa (6/10/2009) ada beberapa sahabat Saya yang sudah lulus tahun kemarin. Seperti biasa Saya akan bertanya bagaimana rasanya telah lulus dan mendapatkan gelar (titel) tertentu sesuai dengan akademik yang diambilnya. Ada yang senang dan ada juga yang justru bingung. Bingung ? loh kok bingung ? Iya memang seperti itu adanya bagi para lulusan yang belum siap menghadapi dunia kerja tentu wisuda akan menjadi kesenangan sesaat saja. Dari sini Saya akan sedikit memaparkan fenomena menarik tentang kisah para wisudawan. Tak ada niatan buruk apapun dari Saya, hanya ingin sedikit share tentang apa yang dirasa dan dilihat oleh Saya berkaitan dengan ini. Itu saja !.

Wisudawan dapat dikategorikan kepada 2 kategori yang berbeda, yaitu : pertama adalah wisudawan yang sudah siap (dalam seluruh aspek) untuk menghadapi kehidupan pasca lulus dan kedua adalah wisudawan yang tidak siap sama sekali bahkan cendrung bingung apa yang akan diperbuatnya setelah mereka lulus. Kalimat “cepat lulus biar cepat kerja” tampaknya sudah agak kurang relevan lagi dihadapkan dengan kondisi saat ini. Lulus dengan IPK bagus juga tidak bisa menjadi jaminan 100 persen akan mendapat pekerjaan dengan mudah. Diambil dari cerita dan beberapa pengalaman teman, keluarga dan dosen tentang para lulusan. Tidak sedikit dari mereka (para lulusan) yang lulusnya cepat dan ber-IPK tinggi tapi justru malah sulit dalam mencari pekerjaan. Mungkin bekal yang dibawanya kurang cukup saat masih duduk dibangku kuliah jadi tidak sedikit dari mereka ada yang tumbang dan “kalah” dalam kompetisi mencari pekerjaan (misal tumbang dalam proses wawancara). Ini dapat dimasukan dalam kategori yang kedua tadi.
Wisudawan tipe/kategori pertama yang sudah siap dari seluruh aspek. Tak perlu melihat seberapa lama atau seberapa cepat para lulusan menyelesaikan pendidikannya asalkan dalam kualitas yang baik tentu kategori pertama akan lebih mudah mendapakan pekerjaan ataupun bahkan membuat lapangan pekerjaan sendiri. Terencana dan terorganisir dengan baik dan telah menetukan target/tujuan hidup apa, bagaimana dan dimana kita akan menjalani kehidupan tentu akan lebih memudahkan kita meraih apa yang kita inginkan. Wisudawan kategori kedua. Inilah yang secara tidak langsung akan menjadi salah satu beban negara karena salah satu permasalahan kronis negara yaitu (maaf) jumlah pengangguran akan semakin bertambah. Bukan apa-apa tapi memang seperti itu adanya bila kita tidak siap kita akan kalah dalam persaingan dunia kerja.
“Jangan menyia-nyiakan kesempatan ketika kuliah, ambil sebanyak-banyaknya bekal dan investasi yang pasti akan sangat berguna di masa depan.” Mungkin itu kalimat so’ bijak dari Saya. Bukan untuk menasehati tapi ini setidaknya ini menjadi sedikit inspirator bagi teman dan tentunya bagi Saya pribadi. Semua tentu berharap untuk meraih kehidupan yang lebih baik bukan ?.Jadi sedikit teringat pepatah Arab yang pernah diberikan oleh ustadz ketika masih duduk di bangku SMP. Kalau tidak salah bunyinya seperti ini :
Man ‘aarofa buuda syafari isti’ada”

Kurang lebih artinya seperti ini : “Barang siapa yang telah mengetahui (medan) perjalannya maka bersiaplah !”. Kalau sudah ditentukan target (goal) apa yang akan kita raih tentu kita diwajibkan untuk menyiapkan bekal apa saja yang harus kita miliki. Dan akhirnya harapan dan doa dalam benak kita semoga sahabat-sahabat kita yang telah melaksanakan kelulusan dan kita yang masih berjuang didunia kuliah termasuk dalam kategori yang pertama. Amin !.

6 komentar:

Anonim mengatakan...

keren notes nya..

sharing juga..
mungkin saat ini memang benar ipk saja tidak menjamin kita untuk mudah dalam mendapatkan suatu pekerjaa. tapi kita juga harus memiliki suatu kemampuan, baik itu kemampuan berbahasa asing, tekhnologi atau sebagainya..
karena itu merupakan suatu hal yang mungkin akan menjadi nilai tambah untuk kita saat kita di wawancarai..... Baca Selengkapnya
atuun kita mempunyai kebisaan untuk mengoperasikan suatu alat atau apapun itu.
pengalaman pun menjadi modal buat kita melangkah ke dunia pekerjaan..
misalkan ja dari praktek" yang kita lakukan di uni atau skolah ( semasa smp ato sma)..
namun yang terjadi di sini adalah kita tidak mendapatkan praktek dari perkuliahan..
yang didapat hanya teori, dan teori...
lalu kapan kita bisa siap di dunia kerja??
sedangkan yang diajarkan dalam perkuliahan hanya teori, dan teori saja yang membuat pikiran kita ruet akan teori" yang ada, yag mungkin saja kita tidak mengetahui sama sekali..
mungkin selain teori kita juga harus ada praktek didalam perkuliahan, agar siap untuk menhadapi dunia kerja..
mungkin kurang lebihnya seperti itu..

Galih Sayogo

phonank mengatakan...

Waaaah...

selamat yah dodi..
wisuda juga akhirnya...
oh lu kuliah di UnSoed yak..?
ambil jurusan apa..??
temen gw juga di situ,, klo gak salah jurusan BIOLOGI deh...

oh iya, gw juga bentar lagi wisuda,, tp cuma D3.. hehe

kayaknya gw termasuk wisudawan dgn kriteria,,
"wisudawan yang tidak siap sama sekali bahkan cendrung bingung"

yg tadi lo sebutkan di posting,hehehe

biz gw bingung... biz kuliah mau ngapain..?? kerja..?? susah banget nyarinya,hehe

Selamat yah sekali lagi!!!

Zippy mengatakan...

Wisuda..??
OMG, masih jauh kayak'x...
Ni masih semester 3, hikz...
Gue juga bingung ntar lulus bisa langsung dapet kerja atw nggak...
Tapi harus optimis, harus jadi wisudawan kategori pertama yang memang sudah siap betulllll... :)

Nitip link ya bro :D

Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang

Pancallok mengatakan...

selamat yak, saya juga sementara ini dalam proses merampungkan berkas. wisuda emang enak yak,

btw,yuk kita Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang

Dodi Faedlulloh mengatakan...

@ Phonak : aduh, saya belum lulus kang, masih semseter lima. hehe tapi insyaAlloh kalu sesuai target tahun depan (semester VII)saya akan mengambil skripsi. saling mnendoakan saja kawan . terimakasih.

@ Zippy : optimis kawan, berproseslah menuju kategori yang pertama !!

@ Pancalok : Sekali lagi, saya belum lulus, hehehe. selamat berjuang, dan saling mendoakan saja !

harto mengatakan...

Selamat yaaa... smg suksesss

 
Creative Commons License
All contens are licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.

Creative Commons [cc] 2011 Dodi Faedlulloh . Style and Layout by Dodi | Bale Adarma