Oleh : Dodi Faedlulloh
Membincangkan koperasi di khalayak akan menjadi suatu hal yang sulit “diterima”. Karena kata koperasi selalu diidentikan dengan unit usaha kecil untuk orang kecil dan akan selalu kecil. Banyak orang yang masih menganggap koperasi hanya mengelola toko kelontong, simpan-pinjam dan sebagainya, tidak lebih. Citra koperasi semacam itu muncul saat zaman Orde Baru. Kesalah-pahaman ini menjadi wajar karena selama 30 tahun lebih masyarakat kita telah disesatkan dalam “menterjemahkan” koperasi oleh rezim yang berkuasa saat itu. Celakanya juga warisan-warisan tentang koperasi dari rezim orde baru masih diberlakukan sampai saat ini sehingga sampai detik ini di Indonesia koperasi tidak terlalu sexy dan juga tidak renyah untuk diminati oleh banyak kalangan.
Padahal dalam sejarahnya kelahiran koperasi pertama kali di dunia adalah sebagai bentuk sistem perlawanan terhadap sistem kapitalisme yang begitu eksploitatif. Menilik kebelakang jauh-jauh hari sebelum koperasi dikenal di Indonesia, pada tahun 1770 revolusi industri merubah sejarah secara cepat. Bisa dikatakan titik awal sejarah koperasi dimulai adalah saat revolusi industri tahun 1770 di Inggris. Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan tangan menjadi menggunakan mesin. Dampaknya pun sangat luas bagi kehidupan manusia, yaitu seperti dibangunnya industri secara besar-besaran yang kemudian memunculkan segmentasi dan pertentangan antara golongan borjuis dan golongan pekerja (proletar). Disini adalah cikal bakal lahirnya kapitalisme modern.
Pertentangan antara kaum borjuis dan proletar semakin menjadi. Adanya sistem kapiltalisme menyebabkan semakin banyak korban tertindas. Maka dari itu muncul cita-cita baru untuk membangun tatanan masyarakat yang egaliter dan kekayaan dibagikan secara merata yang mana tidak hanya dimiliki oleh perseorangan saja. Dengan kondisi sosial yang semakin memburuk tersebut muncul berbagai jawaban sebagai idealita bentuk tatanan masyarakat yang lebih humanis. Adalah Robert Owen (1771-1858) seorang sosialis Inggris yang menawarkan ide komunitas-komunitas sebagai proyek percontohan dari masyarakat sosialis. Istilah co-operation hadir.
Bisa dikatakan sosialisme utopis lah yang kali pertama mencetuskan tentang Koperasi modern ke tengah-tengah peradaban manusia, membawa manusia untuk memilih jalan lain dari sistem ekonomi kapitalisme. Tidak seperti saudara mudanya sosialisme ilmiah atau lebih sering dikenal dengan sosialisme marxian, model pembaharuan masyarakat dalam sosialisme utopis disandarkan tidak hanya pada kelas buruh. Lihat saja salah satu pelopor sosialisme utopis adalah justru seorang pengusaha kaya raya, yakni Robert Owen ini.
Robert Owen adalah seorang borjuis yang baik hati. Tidak seperti borjuis lainnya yang terus menerus mencari keuntungan dan menindas buruh-buruhnya, dia justru begitu berpihak kepada kelas buruh. Bagi dia manusia adalah bentukan lingkungannya, sehingga jika ada manusia yang jahat dan eksploitatif bukan berasal dari watak turunannya akan tetapi karena lingkungannya yang memang eksploitatif dan jahat, sebagaimana masyarakat kapitalistik bentukan revolusi industri, maka jika ingin membangun masyarakat yang baik tentunya kita harus mengubah lingkungan dimana manusia itu hidup.
Robert Owen tidak hanya menggagas ide tentang sosialisme menurut gaya dan metodenya tapi juga mempraktekkannya, dengan wataknya yang sederhana dan luhur, dia mencoba membangun sebuah tata masyarakat baru yang berlandaskan nilai-nilai sosialisme berbeda dengan kultur kapitalistik bentukan revolusi industri. Sebuah pabrik tenun besar yang dipimpinnya di New Lanark, Skotlandia, pada tahun 1800-1829 menjadi lab untuk praktik humanismenya. Dengan 2500 buruh yang dipimpinnya itu dia menggariskan ketentuan dan terobosan yang sama sekali berbeda dengan rekanan manager yang ada di pabrik lainnya, terobosan itu mulai dari pemendekan jam kerja, pemenuhan kesejahteraan buruhnya berupa perumahan, jaminan kesehatan, hingga sarana rekreasi bagi para buruhnya, penerapan upah yang cukup, bahkan jaminan untuk tetap mendapatkan upah walau tidak melakukan prooduksi, sebagaimana yang terjadi saat krisis kapas terjadi pada waktu itu. Dengan keberhasilannya memberikan sumbangan dalam menciptakan tatanan masyarakat yang begitu menjungjung tinggi humanisme, maka New Lanark, pabrik yang dipimpinnya itu dijadikan sauri tauladan bagi seluruh masyarakat sampai keseluruh Eropa.
Walaupun bisa dikatakan telah diberhasil dalam menciptakan tatanan baru bagi masyarakat, Robert Owen tidak langsung berpuas diri. Dia masih kecewa karena masih adanya budaya borjuis dan aristokratis kapitalistik yang menghegemoni. Maka dari itu Owen tidak patah semangat untuk kembali merealisasikan ide soasialismenya, hingga mendorong dirinya membangun sebuah ujicoba koloni masyarakat sosialis komunistis di Amerika Serikat, yang bernama New Harmony.
Namun dengan New Harmony-nya ini Owen mengalami kegagalan. Tetapi lagi-lagi dia tidak pernah menyerah begitu saja. Selama 30 tahun sisa usianya dia bersama gerakan sosial kelas buruh di Inggris tetap berjuang menuntut hak-hak demokratisnya guna terciptanya tatanan masyarakat yang sosialistik dan egaliter.
Inspirasi Koperasi Robert Owen
Keberhasilan dan jerih payahnya untuk memegang teguh sosialisme sebagai landasan tata dunia yang baru membuat Owen yang philiantropis (dermawan) itu dikenal dan dikenang di seluruh Inggris Raya hingga ke seluruh daratan Eropa dan Amerika Serikat, ide-idenya menjadi semangat yang luar biasa besar yang menghilhami banyak orang di dunia untuk melakukan hal yang sama.
Semangat owen hari ini bergelora dalam gerakan sosial di dunia terutama di Inggris, melahirkan apa yang kita kenal dengan saat ini dengan cooperative. Semangat owen mengilhami Charles Howard di Rochdale, Inggris, pada 12 Desember 1844, untuk membangun sebuah koperasi konsumsi modern pertama di dunia. Koperasi Rochdale ini pun terus berkembang dengan pesat dan berhasil meraih taraf kehidupan yang sejahtera di bidang ekonomi. Toko yang dikelola secara koperasi ini walaupun pada mulanya selalu mengalami hujatan akhirnya bisa membuktikan diri untuk bisa tumbuh berkembang secara bertahap. Perkembangan Koperasi Rochdale sangat mempengaruhi perkembangan gerakan koperasi lainnya. Tak hanya di Inggris di luar Inggris pun semangat Rochdale begitu berpengaruh bahkan prinsip-prinsip yang mereka tanamkan di Koperasi Rochdale yang dikenal dengan nama “Rochdale Principle” menjadi tonggak bagi gerakan koperasi di seluruh dunia dan cikal bakal dari prinsip-prinsip koperasi yang dikeluarkan oleh ICA (International Cooperative Alliance) tahun 1995 di Manchester, Inggris. Adapun yang menjadi prinsip-prinsip koperasi sejati adalah sebagai berikut :
- Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
- Pengendalian oleh anggota secara demokratis
- Partisipasi Ekonomi Anggota
- Otonomi dan Kebebasan
- Pendidikan, Pelatihan dan Informasi
- Kerjasama Antara Koperasi
- Kepedulian terhadap Komunitas
Koperasi di Indonesia : Sebuah Renungan
Seperti yang telah tersaji pada paragraph awal bahwasanya banyak masyarakat Indonesia yang terjebak dalam sesat pikir dalam “menterjamahkan” koperasi. Eksistensi koperasi-koperasi yang ada di Indonesia masih lah sangat jauh dari semangat koperasi yang dibawa oleh Robert Owen. Nilai-nilai yang disebarkan olehnya tak dikenal sama sekali dan bahkan terasa asing ditelinga banyak masyarakat kita. Koperasi-koperasi di Indonesia kini hanya dijadikan alat status quo untuk melanggengkan rezim-rezim yang berkuasa. Koperasi dalam naungan birokrasi hanya akan melemahkan koperasi itu sendiri. Misalnya dalam ranah praktik prinsip-prinsip koperasi saja, koperasi-koperasi di Indonesia ternyata masih banyak yang tidak menjalankannya secara kaffah. Bilamana terus demikian jangan berharap koperasi di Indonesia akan tumbuh besar dan sehat selayaknya koperasi-koperasi internasional seperti Koperasi Pekerja Modragon, Spanyol yang pada tahun 2005 mampu meraup pendapatan sebesar USD 14.040.467.424,-.
Koperasi sejatinya adalah asosiasi sukarela individu. Mereka berkumpul dan berserikat dalam rangka memenuhi hajat sosial, ekonomi dan budayanya. Dalam konteks ini, koperasi merupakan gerakan sosial, ekonomi dan budaya. Dalam konteks ekonomi, koperasi merupakan gerakan counter atas kapitalisme.
Saat ini koperasi bisa menjadi alternatif yang mungkin ditempuh untuk mensiasati sistem kapitalisme yang terbukti eksploitatif dan tidak humanis. Saat ini koperasi seharusnya juga mampu menjadi salah satu sistem yang dapat menciptakan tatanan masyarakat baru yang mendekati apa yang dicita-citakan oleh Owen, sosialisme yang dikatakan utopis ternyata kini menemukan keberhasilan dalam prakteknya dan bahkan saat ini sebagaimana yang di klaim oleh ICA, koperasi menjadi salah satu civil Society terbesar di muka bumi yang beranggotakan lebih dari 800 juta orang. Ternyata jalan lain selain kapitalisme itu masih mungkin. []
0 komentar:
Posting Komentar