Saya “Bosan” Dengar Berita Itu

Oleh : Dodi Faedlulloh

Pagi ini Saya kembali menyalakan televisi sembari minum teh manis hangat yang telah menjadi rutinitasku. Lagi, berita itu masih terus bergaung dimedia. KPK versus Polri atau Polri versus KPK ? Ah sama saja, entah kenapa walaupun mata ini terus menyaksikan berita tersebut hati ini melafalkan kata “bosan”. Sambil berpikir diantara mereka pasti ada yang bohong, pasti !! Diantara orang-orang yang terkait dengan masalah tersebut sudah pasti ada yang berbohong. Timbulah satu pertanyaan , “Siapa pihak yang berbohong ?”, sampai saat ini belum ada yang tahu karena satu sama lain saling mengklaim mereka paling benar.

Jengah ! Kata itu muncul dari lisanku. Saya adalah salah seorang dari jutaan masyarakat biasa yang pastinya merasa kecewa karena kini apa yang namanya hukum di Indonesia sudah tidak berdiri tegak membela kebenaran. Dunia ini bukan kisah sinetron yang dimana pihak yang benar selalu menang di episode terakhir, di negeriku orang yang benar belum tentu bisa menang. Yah sungguh sayang memang. Keadilan publik ? huh kata itu sudah melayang tampaknya.


Ditanya oleh teman, “Dod, kata kamu siapa sih yang salah KPK atau POLRI ?”, Saya Cuma bisa menggelengkan kepala, “mana ku tahu sob” jawabku sambil tersenyum. Memang seperti itu adanya, Saya tidak benar-benar tahu pihak mana yang salah, oleh karena itu ketika dikampusku sedang menyelenggarakan aksi mendukung KPK, Saya hanya ikut bertanda tangan sambil menulis kata yang cukup kasar kepada pihak-pihak yang ingin menghancurkan eksistensi KPK. Dalam pikiran awamku KPK janganlah sampai lenyap dibumi pertiwi sebelum yang namanya korupsi hilang.

Perihal dugaan penyalahgunaan wewenang yang dikenakan kepada KPK,kalau dijawab secara hukum formal memanglah pasti berbetur . Tapi apakah yang namanya legalitas formal harus dilaksanakan secara rigid tanpa melhat bagaimana niatan baik dan sisi manusiawi yang ada. Saya kira kini pihak yang disakiti hatinya bukan hanya “mereka” yang disebut-sebut dalam masalah itu, tapi juga pastinya publik akan sangat tersakiti bila nanti yang “menang” justru adalah pihak-pihak yang kuat dan berduit. Kata “menang” Saya sebut karena keadilan kini memang seperti suatu pertandingan yang harus diperebutkan bukan diberikan kepada secara proposional kepada pihak yang benar.

Muncul dugaan ada pihak lain yang memang ingin (semakin) menghancurkan Indonesia, bisa jadi dan harus diselidiki lagi secara berlanjut oleh pihak yag berwenang. Ah semakin lama dipikirkan makin susah memang kalau terus memikirkan nasib bangsa ini. Teh manis hangat ini akhirnya habis tanpa setetespun bersisa tapi berita itu masih terus berlangsung dan semakin memanas saja. Saya masyarakat biasa cuma bisa berharap semoga konflik ini segera selesai dan tak ada lagi hal-hal yang menyakiti publik seperti ini. (6/11/2009)

9 komentar:

Anonim mengatakan...

Bener bgt ody!!!
makin ga ngerti deh negara kita mau dibawa kemana???

Risda'riris' Fajar Putri

Anonim mengatakan...

oioioioio...
eta gambar jelas pisan polisi vs kpk??
aga di perhalus ahhhh

hahahaa...
bangsa kita sedang blajar menuju dewasa neh....
mari kita dukung!!!
wkakakakak

Anonim mengatakan...

sama si dm jg binung itu rame2 apa di berita tiap hari, cpt beres deh, cpt aman tentram indonesia

Maya Dewi Mustika

Herman Sahari mengatakan...

mari kita bangun negeri ini dengan cara kita sendiri, he..he..he

Erik mengatakan...

sama, saya juga bingung, mana yang bener nih?

Manusia Narsis mengatakan...

Hahaha...saya juga bosen ni bro..
Itu2 doank beritanya, jadi males, wkwkkw...
Tapi ya gue hanya bisa berharap agar permasalahan tsb bs segera kelar...

Anonim mengatakan...

Kl di ilmu komunikasi..ini namanya cover up..
jd masing2 pihak berusaha mengcover up dirinya...
kl di ilmu komunikasi sih barang siapa yg mengcover dirinya terus lama2 juga akan kebuka..krn akan muncul ketidakkonsistenan..
tp itu kan teori..pdahal hebatnya perpolitikan di Indonesia itu bisa memutar balikkan fakta, apalagi teori..hehehehe..
yah kita nikmati sajalah, dan berdoa semoga semuanya terbuka dengan jelas, yg benar tetap benar, yg salah tetap salah..:)


Pandu Wicaksono

Ocky Fajzar mengatakan...

kita tonton aja dari atas pohon kelapa, kalau udah reda baru turun hihi, semoga bangsa kita bisa jadi dewasa dengan semuanya (anak kecil aja tau :P) hihi

bliyanbayem mengatakan...

ah,, say juga sudah bosen ngedengernya. mendingan nonton spongebob yang lagi lari-larian ngejar ubur-ubur sam si petrik!! hahahahaha..... :-)

paling-paling entar nggak bakal selesai2 urusannya tuh. atau kasusnya menguap tidak berakhir.

 
Creative Commons License
All contens are licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.

Creative Commons [cc] 2011 Dodi Faedlulloh . Style and Layout by Dodi | Bale Adarma