Oleh : Dodi Faedlulloh
Beberapa hari lalu blogwalking ke blog senior, traffic hariannya cukup mantap, padahal produktivitas kepenulisannya sedang menurun, sebulan maksimal paling ada 2 postingan, maklum senior saya itu memang tengah sibuk. Dia memasang widget live traffic feed, saya perhatikan ternyata postingan yang sering dikunjungi para netter via blognya adalah tulisan-tulisan opini dengan judul seperti sex in the kost, video porno lokal, kimpoi, ayam kampus dll. Senior saya seorang sosiolog, postingan dengan judul-judul tersebut tidak seperti postingan blogger yang memang menyajikan fasilitas unggahan video atau gambar-gambar porno, postingannya justru berupa essai atau tulisan lepasnya menanggapi perilaku remaja kontemporer.
Saya langsung klik real time view-nya, ternyata benar, netter yang berkunjung ke blognya didominasi oleh orang-orang yang mencari sesuatu dengan kata kunci kimpoi dan video porno lokal. Kata kunci berbau porno masih sering, bahkan akan selalu, jadi kata yang sering diketikan lewat jasa Paman Google. Si netter terjebak oleh rekomendasi Paman Google, dia ingin melihat yang ‘wah’ malah melihat yang ‘uh’. Saya jadi tersenyum, membayangkan orang-orang yang berhasrat melihat yang vulgar malah bertemu dengan yang ingin ‘memberi nasihat’ untuk tidak melihat yang vulgar.
Jadi merasa iba, walaupun katanya hari-hari ini si Bapak Kekominfo sering melakukan pemblokiran situr-situr porno (dengan efektifitas dan validitas yang masih dipertanyakan), masih banyak netter Indonesia yang useless, menggunakan fasilitas internet cuma untuk akses situs porno. Perlu diketahui, untuk pengguna kata kunci ‘sex’ di mesin pencari, Indonesia ternyata menempati urutan ke-7 di Asia. Dengan semakin bertambahnya kuantitas video lokal yang berserakan di dunia maya bisa jadi patokan tersendiri. Tidak perlu naïf, video-video porno memang sangat ampuh dalam memberi ‘ inspirasi’ untuk bertindak sama.
Para pemburu yang terjebak berkunjung ke blog, seperti blog senior yang sedang saya ceritakan, kemungkinan akan melakukan dua pilihan. Pertama, langsung close, karena apa yang ditemukannya tidak sesuai dengan niat. Kedua, bisa saja si pemburu malah menjadi membaca tulisan secara tuntas dan akhirnya memilih untuk berhenti melakukan pemburuan hal-hal yang bermuatan porno, setidaknya pas saat itu.
Di dunia maya, aktivitas semacam ini sudah biasa. Dengan akses dan arus yang terus menyerbu, segala sesuatu bisa jadi mudah didapat. Tindakan semacam pemblokiran dirasa tidak efektif, apalagi para netter biasanya sudah sangat lihai untuk menembus pemblokiran tersebut. Justru dengan pemblokiran masal , dengan cara yang keliru, malah bisa memblokir alamat yang salah, termasuk alamat blog senior saya tadi yang bisa diduga blog yang menyajikan kontens porno. Akhirnya pola pendidikan dalam berinternet yang harus ditingkatkan. Bukan hanya untuk tentang porno-pornoan ini , yang tidak porno pun juga. Kemanfaatan dalam aktiviats netting adalah banyak, pengguna internet di Indonesia dikenal useless, kalau tidak buka facebook ya twitter dan semacamnya. []
8 komentar:
Salam kenal.
Hehehehe, benar bahwa kata2 kunci yang dicari msh berbau "selangkang". Tetapi postingan yang berisi judul dengan keyword, siswi, mahasiswi, siswi SMP, siswi SMA dll juga akan ditampilkan gambar2 yang seronok oleh Mbah Google.
Hal ini merupakan keprihatinan kita. Bagaimana bila kita ingin mencari kegiatan anak SMP, SMA atau mahasiswi, yg keluar malah hal yang nyerempet "selangkang".
Depkominfo harus bekerja lebih keras.
Salam Takzim.
ckckck..
penyakit masyarakat, hehe
qiqiiqiqiq....biarin tau rasa yang suka coba2 hal yg ajaib itu...
Setuju deh. :)
Manusiawi. Sudah menjadi hal yang sulit untuk ditinggalkan.
Ya.. kampanye seperti ini lah yang dibutuhkan. Walaupun tidak mungkin untuk menghilangkan, namun setidaknya bisa meminimalkan.
Salam..
Ckckckckckck, peringkat ke & Dunia untuk Hal ini, memalukan sekali yah, rekor koruptor aja udah bikin malu, sekarang masalah ginian,,,,,
BTW, Tq infonya ya pak...
salam.
blognya segar sekali. :)
untuk saya gak suka buka yang berbau porno tuh gan,,,, ckckckckc
Posting Komentar