Koperasi Perintis Rochdale : Sejarah bagi Refleksi Pergerakan Koperasi Kontemporer

Oleh : Dodi Faedlulloh

Membicarakan koperasi tentu harus membicarakan pula bagaimana proses sejarah mulai dibangunnya koperasi. Koperasi memang sering digembar-gemborkan namun tidak sedikit orang yang tidak tahu menahu (dan bahkan tidak ingin tahu) tentang koperasi yang sebenaranya seperti apa. Jangankan makna, nilai, dan prinsip-prinsip koperasi, sejarahnya pun belum tentu tahu. Padahal bila seseorang mengetahui sejarah koperasi, pasti akan tahu pula tujuan serta manfaat dari dibentuknya koperasi itu sendiri. Pasca mengetahui seluk beluk koperasi diharapkan secara sadar sebagai seorang manusia yang merasa humanis pastinya akan tergerakan hatinya untuk memilih koperasi sebagai ruh ideologinya.

Awal Sejarah

Titik awal sejarah koperasi modern dimulai saat revolusi industri tahun 1770 di Inggris. Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan tangan menjadi menggunakan mesin. Dampaknya pun sangat luas bagi kehidupan manusia, yaitu seperti dibangunnya industri secara besar-besaran yang kemudian memunculkan segmentasi dan pertentangan antara golongan borjuis dan golongan pekerja (proletar). Disini adalah cikal bakal lahirnya kapitalisme modern.


Pertentangan antara kaum borjuis dan proletar semakin menjadi. Adanya sistem kapiltalisme menyebabkan semakin banyak korban tertindas. Maka dari itu muncul cita-cita baru untuk membangun tatanan masyarakat yang egaliter dan kekayaan dibagikan secara merata yang mana tidak hanya dimiliki oleh perseorangan saja. Dengan kondisi sosial yang semakin memburuk tersebut muncul berbagai jawaban sebagai idealita bentuk tatanan masyarakat yang lebih humanis. Adalah Robert Owen (1771-1858) seorang sosialis Inggris yang menawarkan ide komunitas-komunitas sebagai proyek percontohan dari masyarakat sosialis. Istilah co-operation hadir. Tahun 1824 dia membangun pemukiman di Amerika serikat bagi kaum buruh sebagai bentuk percontohan koperasi. Namun pada akhirnya proyek tersebut mengalami kegagalan karena permasalahan modal dan kurangnya kesadaran dari anggotanya untuk ber-swadaya.

Walaupun proyek pendirian koperasi yang dilakukan Robert Owen mengalami kegagalan, ide serta gerakan untuk membentuk koperasi terus berlanjut dan yang di anggap berhasil adalah koperasi yang didirikan 22 Desember 1844 di kota Rochdale, Inggris. Pelopornya tiada lain hanya 28 orang buruh tekstil. Tujuanya yaitu hendak meringgankan beban kaum buruh tekstil yang semakin menderita karena adanya dampak revolusi industri pada saat itu. Banyak pekerja yang telah dipecat dan masuk blacklist oleh pabrik-pabrik karena telah melakukan aksi mogok kerja untuk menuntut kenaikan upah. Karena tidak mampu mengatur upah yang lebih baik akhirnya mereka memutuskan harus bisa mengatur diri sebagai konsumen untuk harga yang lebih rendah. Koperasi modern pertama itu bernama “The Rochdale Equitable Society”.

Koperasi Rochdale awalnya dibentuk dengan usaha penyediaan barang-barang kebutuhan sehari-hari bagi anggota. Seiring waktu berjalan, koperasi semakin kuat karena adanya pemupukan modal dari anggotanya juga yang semakin besar. Koperasi Rochdale akhirnya memulai memproduksi barang sendiri yang akan dijual. Dari kegiatan tersebut akhirnya bisa memberikan kesempatan kerja bagi anggota yang belum mempunyai pekerjaan. Tujuh tahun setelah berdirinya, akhirnya Koperasi Rochdale mampu membangun sebuah pabrik dan perumahan bagi anggota-anggotanya.

Toko yang dikelola secara koperasi ini walaupun pada mulanya selalu mengalami hujatan akhirnya bisa membuktikan diri untuk bisa tumbuh berkembang secara bertahap. Perkembangan Koperasi Rochdale sangat mempengaruhi perkembangan gerakan koperasi lainnya. Tak hanya di Inggris di luar Inggris pun semangat Rochdale begitu berpengaruh bahkan prinsip-prinsip yang mereka tanamkan di Koperasi Rochdale yang dikenal dengan nama “Rochdale Principle” menjadi tonggak bagi gerakan koperasi di seluruh dunia dan cikal bakal dari prinsip-prinsip koperasi yang dikeluarkan oleh ICA (International Cooperative Alliance) tahun 1995 di Manchester, Inggris.

Sekedar Penutup

Dari sedikit sejarah berdirnya Koperasi Rochdale yang disampaikan diatas sepatutnya bisa dijadikan refleksi bagi perkembangan gerakan koperasi kontemporer. Bila semua orang secara sadar memilih koperasi sebagai jalan hidupnya tentu tak akan ada yang namanya eksploitasi dan penindasan yang dilakukan oleh manusia kepada manusia lainnya di dunia. Andai kata semua bentuk koperasi di Indonesia pun bisa bergerak sebesar itu, yakinlah Indonesia sejahtera bukanlah hal utopis. Bukankah koperasi pertama kali lahir di dunia karena kesesengsaraan yang diakibatkan oleh ganasnya kapitalisme ?. []

3 komentar:

Zippy mengatakan...

Ternyata dunia perkoperasian masih aktif yah hingga sekarang.
Hanya saja, sistemnya yang sudah diubah mengikuti jaman :)

Ayos Purwoaji mengatakan...

wah anak kopkun ya, saya pernah main ke kopkun. asik tenan.

Dodi Faedlulloh mengatakan...

Zippy --- Selama kapitalisme masih ada dan menghegemoni didunia Koperasi akan terus ada untuk melawan dan menandinginya. Sistem tak ada yg dirubah, karena koperasi itu sendiri adalah sistem bukan hanya sekedar badan usaha aja seperti yg banyak diketahui oleh orang banyak. Ironis memang, banyak masyarakat kita yg terjebak dalam kesalah-pahaman trhp koperasi. Bagaimana koperasi itu akan maju kalau manusia itu sendiri tdk tahu makna koperasi yg sebenarnya. Oleh karena itu disini saya ingin mencoba kembali mempopulerkan dan mensosialisasikan koperasi yg sejati seperti apa.

Ayos --- Iya bang, saya kerja di Kopkun. Ingin mengembangkan gagasan Moh. Hatta, hehe.

 
Creative Commons License
All contens are licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.

Creative Commons [cc] 2011 Dodi Faedlulloh . Style and Layout by Dodi | Bale Adarma